Orangtua selalu menginginkan dalam hidupnya mampu mendidik dan membersamai anaknya dalam kehidupan. sejak kanak, remaja hingga kemudian menjadi dewasa orang tua memiliki cita-cita yang mulia terhadap anaknya. walaupun secara spesifik tentu setiap orang tua punya standar tersendiri terhadap cita-cita kesuksesan anaknya. Salah satu fase anak dalam kehidupan adalah remaja, masa dimana hampir
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, orang yang telah memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk mandiri dan bertanggung jawab. Categories Tanya Jawab Post navigation Dalam teks negosiasi, bagian pemenuhan biasanya memberitahukan tentang barang atau permasalahan agar lawan interaksi menjadi lebih paham.
Banyakorangtua yang belum sepenuhnya siap jika anak mereka mulai tumbuh remaja. Jika pada masa anak-anak mereka akan lebih mudah diatur dan dekat dengan orangtuanya, namun tidak dengan usia remaja. Maka tak heran jika anak mulai berpikir dalam benaknya untuk melakukan hal yang inginkan sendiri tanpa campur tangan orang lain termasuk
TahapanMasa Remaja. Saat anak memasuki usia remaja, mungkin itu adalah hal menakutkan bagi kebanyakan orang tua karena mau tidak mau harus memahami naik turunnya emosi anak. Beberapa perubahan pada remaja dibagi menjadi tiga tahap, di antaranya adalah: 1. Masa Remaja Awal. Remaja di masa awal adalah mereka yang berusia 10 hingga 13 tahun.
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, orang yang telah memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk mandiri dan bertanggung jawab. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Cara menjaga kesehatan tubuh pada masa pubertas adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
b Masa remaja pertengahan (15-18 tahun) Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir yang baru.Teman sebaya masih memiliki peran yang penting, namun individu sudah lebih mampu mengarahkan diri sendiri (self-directed).Pada masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar
51s3mTk. Orang yang memasuki masa remaja mulai berpikir untuk1. Orang yang memasuki masa remaja mulai berpikir untuk2. Orang yang telah memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk3. Orang yg memasuki masa remaja mulai berfikir untuk4. Orang yang telah memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk ... Bermain Berbicara panjang Tertarik dengan lawan jenis Menikah5. orang yang masuk yang telah masuk memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk B. berpikir panjang dengan lawan jenis Orang yang telah memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk apa ya?7. Orang yang telah memasuki dewasa mulai berpikir untuk8. Orang yang memasuki masa remaja mulai berfikir untuk... a. Bermain b. Bekerja c. Belajar d. Mencari jati diri9. orang yang telah memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk... lawan jenis10. orang yg telah memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk?11. Seseorang yang memasuki masa remaja mulai berpikir untuk .... A. bekerja B. bermain C. mencari jati diri D. berbicara panjang12. orang yang telah memasuki masa dewasa mulai berfikir untuk13. sebutkan dua perkembangan kemampuan berpikir pada remaja saat memasuki masa pubertas​14. berpikir pada remaja Saat memasuki masa pubertas ?​15. orang yang telah memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk?.... dengan lawan anak-anak yang mulai memasuki masa remaja harus belajar untuk...​17. orang yang memasuki masa remaja mulai berpikir untuk... a. bermainb. berbicara panjang c. mencari jati dirid. belajar ​18. orang yang berperan dalam pembentukan pola pikir seseorang dalam memasuki masa remaja di lingkungan keluarga adalah​19. Perkembangan kemanpuan berpikir pada remaja saat memasuki masa pubertas20. orang yang telah memasuki remaja mulai berpikir untuka. bermainb. berbicara panjangc. mencari jati dirid. belajar​ 1. Orang yang memasuki masa remaja mulai berpikir untukjawabanutk melanjutkankuliah atau lgsg kerja 2. Orang yang telah memasuki masa dewasa mulai berpikir untukJawabanmenjadi lebih dewasa Penjelasanmaaf kalo salahmenikahbertanggung jawabmandirisopanlebihdewasa 3. Orang yg memasuki masa remaja mulai berfikir untukJawabanmenjadi lebih maju lagi Penjelasankarena semakin dewasa atau sudah memasuki masa pubertas pola pikir kita dan perilaku akan berubah jadikanjawaban terbaik 4. Orang yang telah memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk ... Bermain Berbicara panjang Tertarik dengan lawan jenis Menikah ya.....menikah jawabannya 5. orang yang masuk yang telah masuk memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk B. berpikir panjang dengan lawan jenis berpikir panjang- 6. Orang yang telah memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk apa ya? Orang dewasa sudah berpikir matang yang artinya mereka memberikan keputusan ketika sudah berpikir selama berkali-kali. jadi, orang yang sudah memasuki masa dewasa akan berpikir tentang masa depannyasemoga membantu 7. Orang yang telah memasuki dewasa mulai berpikir untuk berkerja untuk mencari uangLebih berfikir positif,memikirkan hal yang akan dilakukan sebelum bertindak 8. Orang yang memasuki masa remaja mulai berfikir untuk... a. Bermain b. Bekerja c. Belajar d. Mencari jati diriPenjelasanD. Mencari jati diriJati Diri adalah suatu hal yang ada di dalam diri kita, Dengan meliputi Karakter, Sifat, Watak dan kepribadian nya. -Semoga Membantu 9. orang yang telah memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk... lawan jenis dengan lawan lawan jangan kamu lagi suka sama doi yah cieeeee 10. orang yg telah memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk? berfikir untuk menikahuntuk.............. masa depan. 11. Seseorang yang memasuki masa remaja mulai berpikir untuk .... A. bekerja B. bermain C. mencari jati diri D. berbicara panjangJawabana. bekerja maaf kalo jawabannya salah. Jawaban membantu,maaf kalo salah 12. orang yang telah memasuki masa dewasa mulai berfikir untuk lebih dewasa ok!kalau masa pertumbuhan kedewasaan disebut pubertasUntuk melakukan hal hal yang bermanfaat 13. sebutkan dua perkembangan kemampuan berpikir pada remaja saat memasuki masa pubertas​Dua perkembangan kemampuan berpikir pada remaja saat memasuki masa pubertas adalah 1. Kemampuan berpikir abstrak 2. Memiliki penalaran yang lebih kompleks PenjelasanMasa peralihan antara masa anak-anak yang mencakup perubahan fisik, psikis, kognitif, dan sosial disebut dengan masa pubertas. Masa pubertas dapat terjadi pada setiap anak, baik laki-laki maupun perempuan, pada waktu yang berbeda-beda. Anak laki-laki dan perempuan menunjukkan tanda pubertas yang berbeda karena perbedaan hormon yang dimiliki. Tanda Pubertas pada Laki-Laki 1. Tubuh dan bahu menjadi lebih bidang 2. Suara menjadi lebih berat dan besar 3. Tumbuh jakun pada leher 4. Tumbuh jerawat pada wajah 5. Tumbuh rambut halus pada area wajah, ketiak, dan kemaluan 6. Mengalami mimpi basah Tanda Pubertas pada Anak Perempuan 1. Emosi cenderung labil 2. Suara menjadi lebih melengking 3. Buah dada mulai bertumbuh 4. Pinggul mulai melebar 5. Tumbuh rambut halus pada area ketiak dan kemaluan 6. Mengalami haid Semoga membantu. Pelajari lebih lanjut Materi pubertas Organ reproduksi wanita Organ reproduksi pria Detil jawaban Kelas IX Mata Pelajaran Biologi Bab Sistem Reproduksi Pada Manusia Kode Kategori AyoBelajar Jawabanberpikir positif melakukan hal yg positifPenjelasansemoga bermanfaat 14. berpikir pada remaja Saat memasuki masa pubertas ?​Jawabaningin terus mencoba hal barupenasaran dengan segala halJawaban bagi para remaja yang memasuki pubertas , mereka lebih berpikir serius , lebih dewasa , abstrak , lebih mandiri dan sering mencoba sesuatu yang mungkin dulunya belum pernah dia coba , rasa ingin tahu yang kuat . Penjelasan terima kasih Mohon maaf bila salah 15. orang yang telah memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk?.... dengan lawan mungkin yaPenjelasansemoga membantu mu jadikan yg terbaik ya JawabanOrang yang telah memasuki masa dewasa mulai berpikir untuk tertarik dengan lawan 16. anak-anak yang mulai memasuki masa remaja harus belajar untuk...​Jawabandapat mengendalikan emosi slah satu nyamaaf ya kalo salah,itu menurut saya 17. orang yang memasuki masa remaja mulai berpikir untuk... a. bermainb. berbicara panjang c. mencari jati dirid. belajar ​Jawaban jati diriPenjelasanjangan lupa Jawaban TercedasJawabanc. mencari jati diriPenjelasankarena manusia harus mencari jati dirinya masing masingMAAF KALO SALAH 18. orang yang berperan dalam pembentukan pola pikir seseorang dalam memasuki masa remaja di lingkungan keluarga adalah​JawabanRemaja sebagai makhluk sosial yang hidup dan berintegrasi dengan yang lain sesuai dengan tahap perkembangan dan kepribadiannya. Sebagai individu yang berada dalam proses perkembangan kearah kematangan atau kemandirian dan integritas kepribadian. Untuk dapat mencapai kematangan tersebut remaja memerlukan bimbingan dari berbagai pihak karena mereka masihkurang memiliki pemahaman dan wawasan tentang dirinya dan lingkungannya. Penjelasankasih saya cerdas dan bintang 5 iya Jawabanorang tuanya kalau betul 19. Perkembangan kemanpuan berpikir pada remaja saat memasuki masa pubertasrasa penasaran selalu ada dan selalu ingin mencoba 20. orang yang telah memasuki remaja mulai berpikir untuka. bermainb. berbicara panjangc. mencari jati dirid. belajar​Jawabanc. mencari jati diriPenjelasankarena saat remaja harus mencari jati dirisendiri
Perkembangan emosional remaja sangatlah drastis. Pada masa itu, remaja mulai tidak bergantung lagi secara emosional kepada orang tua. Masa remaja sekitar usia 10-18 tahun, bisa disebut sebagai salah satu periode kritis perkembangan emosional seorang anak. Menurut laman Britanica, remaja cenderung mengalami emosi yang lebih ekstrem, baik negatif maupun positif, dalam menghadapi suatu persoalan pada usianya. Pengaruh dari teman-teman seusianya turut berperan dalam perkembangan emosi tersebut. Peningkatan pengalaman emosional negatif selama masa awal remaja muncul bersamaan dengan perkembangan kapasitas untuk berpikir. Remaja sering mengalami tekanan emosional dan emosi yang kompleks. Keadaan tersebut juga turut memengaruhi cara berpikir mereka. Berikut penjelasan selengkapnya! Artikel Terkait Hasil Penelitian Remaja Masa Kini Lebih Baik Dari Remaja Masa Lalu Perkembangan Emosional Remaja yang Perlu Menjadi Perhatian Sumber Unsplash Memasuki masa remaja, orang tua terkadang akan melihat perubahan dalam cara anak berinteraksi dengan keluarga dan teman sebaya. Perkembangan emosional setiap anak mungkin berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi sejumlah aspek antara lain, lingkungan, pengalaman dengan keluarga, teman, komunitas, serta budaya. Merangkum laman British Columbia, tanda anak sudah mulai menunjukkan perkembangan emosional saat masuk usia remaja di antaranya itu 1. Perubahan Emosi yang Tidak Stabil Termasuk Perkembangan Emosional Remaja Terkadang remaja menunjukkan perasaan dan emosi yang intens pada saat yang berbeda. Suasana hatinya terkadang juga tidak terduga. Perubahan emosi yang dialaminya dapat memicu konflik. Hal tersebut dikarenakan otak kanannya masih belajar mengontrol dan mengekspresikan emosi secara dewasa. 2. Lebih Peka terhadap Emosi Orang Lain Anak usia remaja mampu membaca dan memproses emosi lebih baik seiring dengan bertambahnya usianya. Ia pun sudah mulai mengembangkan keterampilan untuk menerjemahkan emosi, ekspresi wajah, serta bahasa tubuh orang lain. 3. Muncul Kesadaran Diri Memasuki usia 10-18 tahun, mereka lebih perhatian terhadap diri sendiri, terutama tentang penampilan dan perubahan fisik. Saat itu, remaja mungkin mulai membandingkan tubuh mereka dengan teman dan teman sebaya. 4. Belajar Mengambil Keputusan Para remaja berpikir tidak akan ada hal buruk yang terjadi pada mereka. Mereka belum menyadari konsekuensi atas tindakan mereka. Sebab, saat itu kemampuan pengambilan keputusan pada anak masih berkembang. Artikel Terkait 6 Cara Mendidik Anak Remaja, Butuh Disiplin dan Keluwesan Tips Mendukung Perkembangan Emosional pada Remaja Sumber Unsplash Perubahan emosional pada remaja merupakan bagian dari perjalanan anak menuju kedewasaan. Orang tua tentu memiliki peran besar dalam membantu anak mengembangkan emosinya. Hubungan yang kuat dengan keluarga dan teman sangat penting untuk perkembangan emosional anak. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu mendukung perkembangan sosial dan emosional anak, mengutip dari laman Raising Children. 1. Jadilah Panutan Orang tua dapat menjadi panutan dengan cara-cara positif dalam mengelola emosi, suasana hati, dan konflik. Misalnya, akan ada masa orang tua merasa kesal, lelah, dan marah. Alih-alih menyembunyikannya dari anak atau terlibat pertengkaran, orang tua bisa mengungkapkan langsung pada anak. Anak akan belajar cara mengelola emosi dari orang tuanya. 2. Kenali Teman Anak Mengenal teman-teman anak membantu orang tua mengetahui pengaruh mereka terhadap perkembangan emosi anak. Sebab, saat remaja anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Jika khawatir teman-teman-temannya memberikan pengaruh buruk, cobalah membimbing anak untuk mencari kelompok pertemanan yang lebih positif. Artikel terkait Belajar dari Kasus Novia Widyasari, Cara Bersikap Saat Anak Hamil Duluan dan Pencegahannya 3. Dukung Perkembangan Emosional Remaja dengan Dengarkan Perasaan Mereka Mendengarkan secara aktif dapat menjadi cara yang ampuh untuk memperkuat hubungan orang tua dan anak. Hargai perasaan dan pendapat anak, serta cobalah untuk memahami sudut pandang mereka, meskipun cara berpikir mereka tentu masih jauh dari kedewasaan. 4. Tidak Segan Membicarakan Hubungan Percintaan dan Seks Jadilah tempat bercerita yang nyaman untuk anak. Pada usia remaja, mereka sudah mulai menyukai lawan jenis. Pendidikan seksual pada remaja sangat penting diketahui seperti pornografi serta perilaku seksual yang pantas dan tidak pantas untuk usianya. Hal ini kerap dianggap tabu oleh masyarakat. Padahal, peran orang tualah yang paling penting. 5. Fokus pada Hal Positif Anak mungkin terlibat banyak konflik dengan teman dan lingkungan sosialnya. Pada masa-masa ini, ada baiknya untuk fokus dan memperkuat aspek positif dari perkembangan emosional anak. Caranya dengan memuji bahwa dirinya telah berusaha menjadi teman dan berusaha dengan keras di sekolahnya. Hal tersebut dapat menjadi motivasi untuk anak. Itulah penjelasan tentang perkembangan emosional pada remaja. Wajar remaja mengalami perubahan emosi maupun perubahan cara berpikir karena hal tersebut merupakan bagian dari perkembangannya menuju kedewasaan. Yang perlu orang tua lakukan adalah mendukung dan mengawasinya. Baca Juga Mood Swing Kerap Dialami Anak Remaja, Ini 8 Cara Mengendalikannya Kondisi Depresi pada Remaja Penyebab, Gejala, dan Tips Mengatasinya 7 Peran Penting Anak Remaja di Dalam Keluarga yang Harus Diketahui Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
Fase remaja tidak berlangsung satu atau dua tahun. Biasanya, fase ini berlangsung sedikitnya 10 tahun bahkan sampai belasan tahun. Setiap individu yang memasuki masa remaja akan melewati beberapa tahap. Misalnya, mulai pubertas sampai menuju dewasa. Sebelum menelisik lebih jauh mengenai periode remaja. Alangkah lebih baik, Grameds memahami terlebih dahulu hakikat remaja. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, remaja dimaknai sebagai mulai dewasa; sudah sampai umur untuk kawin; muda; pemuda. Adapun Kemenkes merumuskan remaja sebagai suatu periode kehidupan manusia yang mana terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis, dan intelektual secara pesat. Ia memiliki ciri khas berupa rasa ingin tahu yang tinggi, cenderung berani mengambil risiko dari perbuatannya tanpa mempertimbangkan dengan matang, dan menyukai hal-hal berbau petualangan. Sementara itu, menurut World Health Organization WHO, remaja merupakan masyarakat yang berada di rentang usia 10 sampai 19 tahun. Adapun, menurut Peraturan Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja didefinisikan sebagai penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Masa remaja juga disebut sebagai adolescence. Menurut Hurlock, istilah remaja atau adolescence berasal dari bahasa Latin, yakni adolescene yang memiliki kata benda adolescentia yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Orang-orang di zaman purbakala mlihat masa puber dan masa remaja tidak memiliki perbedaan dengan periode-periode lain dalam kehidupan manusia. Mereka dianggap telah dewasa ketika mampu melakukan reproduksi. Saat ini, adolescence dimaknai lebih luas, yakni melingkupi kematangan mental, emosional, dan emosi. Hal ini selaras dengan pandangan Piaget, secara psikologis, remaja merupakan usia seorang individu yang berintegrasi dengan masyarakat dewasa. Usia anak yang merasa tidak lagi di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat uang sama. Seminimal-minimalnya dalam masalah integrasi dengan masyarakat dewasa memiliki aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber, termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual yang unik dari cara berpikir remaja memberikan kemungkinan untuk mencapai integrase dalam hubungan sosial orang dewasa. Hal ini menjadi ciri khas yang menjadi rahasia umum pada periode remaja. Sementara itu, Jhon W. Santrock, masa remaja adolescence ialah periode perkembangan transisi dari masa kanak-kanak hingga masa dewasa yang mencakup perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional. Adapun menurut Monks dan Haditono, remaja merupakan seseorang yang berada di rentang usia 12-21 tahun. Masa remaja juga menjadi transisi dari anak-anak ke dewasa. Oleh sebab itu, pola pikir akan berubah dan berproses menuju dewasa. Selaras dengan Monks dan Haditono, King juga merumuskan pengertian remaja. Baginya, remaja merupakan perkembangan manusia yang ditandai dengan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Masa remaja biasanya dimulai pada sekitar usia 12 tahun dan berakhir pada usia 18-21 tahun. Dari beberapa pengerian di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan fase atau masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, biasanya terjadi pada rentang usia 10 sampai 18 tahun. Pada masa remaja, biasanya terjadi perkembangan baik fisik, psikologi, dan intelektual. Ia menjadi bagian masa perkembangan manusia. Klasifikasi Remaja1. Fase Remaja Awal2. Fase Remaja Pertengahan3. Fase Remaja Akhir atau Dewasa MudaKarakteristik RemajaCiri-Ciri Remaja1. Masa Remaja sebagai Periode yang Penting2. Masa Remaja sebagai Masa Peralihan3. Masa Remaja sebagai Masa Perubahan4. Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah5. Masa Remaja sebagai Usia Mencari Identitas6. Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan7. Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistis8. Masa Remaja sebagai Ambang Masa DewasaKategori Ilmu BiologiMateri IPA Klasifikasi remaja dapat dilakukan beradasarkan fase atau tahapannya. Melansir dari laman berikut tiga klasifikasi remaja berdasarkan usianya. 1. Fase Remaja Awal Anak memasuki fase remaja ketika berumur 10 tahun. Rentang usia 10-13 tahun termasuk dalam fase remaja awal. Pada tahap ini, anak-anak mengalami tahap awal pubertas dan mulai tumbuh lebih cepat. Baik anak laki-laki maupun perempuan mengalami pertumbuhan fisik yang signifikan dan peningkatan dalam minat seksual. Tidak hanya itu, perubahan tubuh juga turut menjadi perhatian remaja. Misalnya mulai tumbuhnya rambut di bawah lengan dan di sekitar alat kelamin, perkembangnya payudara pada anak perempuan, dan pembesaran testis pada anak laki-laki. Anak perempuan biasanya tumbuh lebih cepat daripada anak laki-laki. Mereka lebih dulu satu atau dua tahun dibandingkan anak laki-laki. Bahkan, beberapa perubahan pada perempuan juga normal dialami sejak usia 8 tahun dan 9 tahun untuk laki-laki. Biasanya, remaja perempuan mulai menstruasi di usia 12 tahun atau rata-rata 2 sampai 3 tahun setelah payudara mulai tumbuh. Perubahan-perubahan fisik dan pola pikir remaja membuat orang tua merasa cemas dan khawatir. Terutama jika tidak tahu mana yang normal dan mana yang tidak. Beberapa anak juga mungkin mempertanyakan identitas gendernya di masa remaja. Sementara itu, secara kognitif, remaja pada tahap ini telah mulai mengalami peningkatan minat intelektual. Mereka juga memiliki pemikiran yang konkrit. Sebagai contoh mulai mencari kebenaran mengenai suatu hal bisa hal baik atau buruk dari berbagai sumber. Tidak hanya itu, pada masa ini, remaja lebih memusatkan pemikiran pada diri sendiri yang akrab disebut dengan egosentrisme. Remaja tahap awal juga sering kali merasa penampilan diri dinilai oleh teman-temannya. Sehingga, berusaha semaksimal mungkin mengenakan pakaian yang pantas dan paling terkini. Hal ini, memberikan pengaruh pada mayoritas remaja menganggap bahwa semua penilaian dan pemikiran orang tentang dirinya menjadi penting diperhatikam. Pada fase remaja awal, biasanya terjadi peningkatan kebutuhan privasi. Remaja akan mulai mencari cara untuk mandiri dari keluarga. Tidak jarang, remaja juga memberikan batasan atau bereaksi keras jika orang tua terkesan terlalu mengekang atau mencampuri urusan pribadi. 2. Fase Remaja Pertengahan Remaja yang berusia 14-17 tahun termasuk dalam fase remaja pertengahan. Pada tubuh anak perempuan terjadi perubahan. seperti panggul, pinggang, dan bokong mulai membesar, menstruasi mulai teratur, bertambahnya produksi keringat, dan alat reproduksi yang berkembang. Sementara itu, pada anak laki-laki pertumbuhan mulai berjalan dengan cepat. Tubuh menjadi tinggi, berat badan bertambah, muncul jerawat, otot semakin besar, bahu dan dada semakin lebar, suara menjadi pecah, alat vital semakin besar, tumbuh kumin, jambang, dan sebagainya. Di usia ini, remaja mulai tertarik menjalin hubungan romantis. Mereka juga memiliki kemungkinan untuk mempertanyakan dan mengeksplorasi identitas seksual. Hal-hal tersebut berpotensi memberikan stres jika tidak mendapat dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas. Pada masa ini, pola pikir remaja didasarkan oleh logika, tetapi tidak jarang pula didorong oleh peasaan atau emosinya. Mereka telah mampu berpikir secara abstrak dan mempertimbangkan gambaran besar. Tetapi, dalam situasi tertentu, mereka masih kurang mampu menerapkannya ketika itu. Misalnya, pemikiran, “Besok ada ulangan biologi. Tapi, episode drama korea terbaru sudah keluar. Aku sudah paham materi itu, sepertinya tidak perlu mengulang membaca. Jadi, tak apalah mending nonton aja. Nilai bukan tolak ukur kesuksesan.” Mereka juga mulai tertarik menjalin hubungan romantis, seperti pacaran. Memiliki kecenderungan lebih suka atau lebih banyak waktu dihabiskan bersama teman. Tidak jarang mereka berselisih paham bahkan bertengkar dengan orang tua karena emosi belum stabil dan memiliki sifat sensitif. 3. Fase Remaja Akhir atau Dewasa Muda Remaja di rentang usia 18-24 tahun termasuk dalam fase remaja akhir atau dewasa muda. Pada umumnya, memasuki fase remaja akhir, fisik telah berkembang dengan maksimal. Tidak hanya itu, kemampuan berpikir jauh lebih matang daripada remaja menengah. Mereka juga lebih fokus untuk mewujudkan cita-cita yang direncanakan. Sekaligus mampu membuat keputusan berdasarkan harapan dan cita-cita. Misalnya, remaja akan melakukan hal yang menjadi prioritas dalam kehidupan mereka seperti tugas sekolah, atau hal-hal yang mendukung terwujudnya cita-cita mereka. Dalam hubungan persahabatan, percintaan, dan keluarga telah lebih stabil. Mereka telah mampu menentukan pilihan akan mendiskusikan suatu hal atau berbagi cerita ke orang yang dipercaya. Karakteristik Remaja Titisari dan Utami merumuskan beberapa karakteristik remaja sebagai berikut. Perkembangan fisik dan seksual yang ditandai dengan laju perkembangan yang biasanya terjadi sangat pesat dan muncul adanya ciri-ciri seks sekunder dan seks primer. Dari sisi psikososial, remaja cenderung mulai memisahkan diri dari orang tua dan memperluas hubungan dengan teman sebaya. Dari segi kognitif, mental remaja telah mampu berpikir logis mengenai beragam ide abstrak. Dari segi perkembangan emosional cenderung tinggi. Hal tersebut disebabkan karena organ-organ seksual mengalami perkembangan dan mempengaruhi hormone-hormon yang mengontrol emosi. Dari sisi perkembangan moral, remaja ada dalam lingkaran harus tetap bersikap dan berperilaku sesuai dengan norma dan peraturan yang diyakininya. Hal ini juga menyebabkan remaja melanggar peraturan dan nilai yang berlaku, seperti berhubungan seks di luar nikah, minum minuman beralkohol, tawuran, dan sebagainya. Perkembangan kepribadian menjadi fase yang penting bagi perkembangan dan integritas diri remaja. Ciri-Ciri Remaja Fase remaja ini dapat dikenali dari beberapa ciri yang telah dirumuskan oleh Hurlock sebagai berikut. 1. Masa Remaja sebagai Periode yang Penting Ketika anak-anak mulai memasuki masa remaja maka akan disertai dengan perkembangan yang cepat. Sehingga, menyebabkan adanya penyesuaian mental dan pembentukan sikap, minat baru, dan niat. 2. Masa Remaja sebagai Masa Peralihan Pada masa ini, remaja masuk ke dalam fase bukan lagi seorang anak dan bukan juga seorang dewasa. Mereka dalam tahap peralihan status dan terjadi keraguan atau ketidakjelasan dalam diri remaja. 3. Masa Remaja sebagai Masa Perubahan Perubahan fisik berkembang selaras atau beriringan dengan perubahan sikap dan perilaku. Ada beberapa jenis perubahan yang terjadi pada remaja. Pertama, tingginya intensitas emosi bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis. Karena, biasanya, perubahan emosi terjadi lebih cepat selama awal masa remaja. Kedua, perubahan tubuh, peran, dan minat yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Ketiga, perubahan nilai-nilai yang dipengaruhi oleh perubahan minat dan pola perilaku remaja. 4. Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah Setiap fase perkembangan memiliki pokok masalahnya masing-masinh. Namun, ketika remaja dihadapkan pada permasalahan maka cenderung kesulitan untuk mengatasinya sendiri. Oleh sebab itu, banyak remaja yang menyimpulkan bahwa penyelesaian atau jalan keluar masalah tidak selalu sesuai dengan harapan dan cara yang telah direncanakan. 5. Masa Remaja sebagai Usia Mencari Identitas Remaja dalam tahap ini mulai mencari jati diri atau esensi dia hidup. mereka mulai resah, gelisah, dan merasa tidak puas dalam banyak hal. Pencarian jati diri dilakukan dengan cara apapun misalnya membaca, menonton, bergabung ke komunitas, bertukar pikiran dengan orang lain, dan cara-cara lainnya. 6. Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan Remaja dianggap sebagai kelompok manusia tang tidak rapi, sulit diberikan kepercayaan, dan sering kali merusak. Hal ini menyebabkan orang dewasa yang bertanggung jawab mengawasi dan membimbing kehidupan remaja menjadi takut untuk mengambil tanggung jawab itu. Mereka juga enggan untuk bersimpatik pada perilaku-perilaku remaja yang dianggap tidak normal. 7. Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistis Remaja akan mudah kecewa dan sakit hati jika rencana atau tujuannya tidak tercapai. Mereka cenderung melihat kehidupan dengan kacamata merah jambu. Dalam pandangannya, diri sendiri dan orang lain dilihat sesuai dengan keinginannya. Bukan dari apa adanya mereka. Harapan dan cita-cita pun dipupuk tidak realistis. Misalnya mimpi-mimpi atau cita-cita yang tidak sesuai dengan kemampuan diri ataupun ekonomi. Hal ini menimbulkan tingginya emosi yang menjadi salah satu ciri dari fase awal masa remaja. 8. Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa Mendekati usia kematangan atau dewasa, remaja menjadi gelisah untuk menunjukkan bahwa dirinya hampir dewasa. Sekaligus menghilangkan kesan stereotipe yang telah melekat belasan baru dan menggantinya dengan pandangan baru sebagai manusia dewasa. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
– Manusia mengalami berabagai masa perkembangan dalam hidupnya, salah satunya adalah perkembangan remaja. Ada definisi, ciri-ciri, dan tugas perkembangan remaja? Berikut adalah penjelasannya! Definisi perkembangan remaja Menurut John W. Santrock dalam buku Life-span Development Perkembangan Masa Hidup 2001, remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologi, kognitif, dan sosial remaja awal dimulai pada usia 12 hingga 15 tahun dan diakhiri pada masa remaja akhir di usia 18 hingga 21 tahun. Pada perkembangan remaja, seseorang tidak mau diperlakukan sebagai anak-anak. Namun, belum memiliki kematangan seorang dewasa. Baca juga Masa Lanjut usia Pengertian dan Ciri-cirinyaPada masa remaja, kematangan seksual seseorang mulai berkembang hingga benar-benar matang. Perubahan fisik, intelektual, dan juga emosi dalam masa ini merupakan persiapan seseorang untuk masuk ke dalam masa dewasa. Ciri-ciri perkembangan remaja Mengalami tanda seksual sekunder hingga kematangan reproduksi. Mengalami perubahan fisik dan perilaku sesuai dengan jenis kelamin. Mulai merasakan, mengendalikan, dan juga mengarahkan dorongan seksual. Perubahan nilai yang dianggap penting dan tidak penting. Kerap berpikiran abstrak, namun dapat kembali berpikiran konkret ketika berada di bawah tekanan. Mengalami perkambangan otak akan keterampilan sosial dan juga pemecahan masalah. Memiliki keinginan untuk mandiri dan merasakan kebebasan. Memiliki keinginan untuk mencoba hal baru dan cenderung lebih mengambil risiko. Perubahan emosional atau mood yang berlangsung dengan cepat. Mulai mengalami kegelisahan dalam hidupnya. Mulai merasakan kekurangan diri, namun belajar untuk menerimanya. Mengembangkan hubungan sosial yang lebih luas dan lebih kuat. Mulai memahami bagaimana tindakan dan keputusan yang diambil memberikan pengaruh pada masa depan. Baca juga Perbedaan Masa Sebelum dan Sesudah Pubertas pada Laki-laki Tugas perkembangan remaja Ketika memasuki masa remaja, muncul tugas perkembangan remaja. Tugas tersebut harus dituntaskan agar remaja smerasakan kebahagiaan, kesuksesan, penerimaan di masyarakat, dan kesiapan untuk memasuki tahap perkembangan selanjutnya. Menurut E. B. Hurlock dalam buku berjudul Psikologi Perkembangan Edisi 5 2001, tugas perkembangan remaja adalah Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya, baik pria maupun wanita. Mencapai peran sosial baik sebagai pria maupun wanita. Menerima keadaan fisiknya dan dapat menggunakan tubuhnya secara efektif. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua. Mempersiapkan karier ekonomi. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga. Memperoleh peringkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku dan mengembangkan ideologi. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Istilah remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Remaja memiliki arti yang sangat luas mencakup kematangan mental, emosional, social dan fisik Hurlock, 2003. Begitu juga dikemukakan oleh Jhon W. Santrock 2002, masa remaja boyhood ialah periode perkembangan transisi dari masa kanak-kanak hingga masa dewasa yang mencakup perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional. Menurut Hurlock 2003 masa remaja memiliki ciri – ciri tersendiri yang khas dan menonjol yang membedakan dengan fase sesudahnya. Masa remaja dikatakan sebagai periode yang sangat penting dikarenakan perkembangan fisik yang cepat dan peting disertai dengan cepatnya perkembangan mental yang juga menyesuaikan mental, pembentukan sikap, nilai dan minat baru. Masa remaja sebagai periode peralihan. Dimana status individu tidak jelas dan mendapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini remaja bukan lagi anak-anak tetapi juga bukan orang dewasa. Masa remaja sering dianggap sebagai usia bermasalah. Setiap periode perkembangan pasti mempunyai masalah sendiri-sendir, namun pada masa remaja masalah yang terjadi sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik bagi remaja itu sendiri maupun orang lain. Masa remaja sebagai periode perubahan. Salah satu perubahan yang terjadi selain perubahan fisik adalah perubahan minat dan pola perilaku. Hal-hal yang dianggap penting pada masa anak-anak, sekarang pada masa initidak penting lagi. Perubahan minat dan pola perilaku ini terjadi sangatlah cepat. Masa remaja sebagai masa mencari identitas. Dalam hal ini penyesuaian diri remaja dengan standart kelompok adalah jauh lebih penting. Hal ini ditunjukkan dalam hal berpakaian, bicara dan perilaku. Masa remaja sebagai usia yang tidak realistic. Remaja cenderung melihat dirinya sendiri, orang lain dan kehidupan sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagimana adanya. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa. Demi memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa kadang-kadang remaja melakukan perilaku yang mencerminkan orang dewasa dan tak jarang perilaku-perilaku tersebut adalah perilaku negatif contohnya merokok, minum minuman keras dan sebagainya. Masa remaja, oleh psikolog perkembangan lainnya Erik Erikson dalam Papalia 2008 menyatakan bahwa terdapat hubungan erat antara dinamika perkembangan kepribadian, seperti faktor fisik, psikologis, dan social individu dengan pembentukan kompetensi individu kelak ketika ia dewasa. Namun secara fakta masa remaja sebagai masa dimana individu mengalami tantangan terberat. Masa remaja sebagai periode kritis di mana terdapat banyak masalah. Remaja berada di masa transisi di mana krisis identitas sedang berlangsung yang harus dihadapi. Pada satu sisi para remaja sudah selesai melewati masa anak-anak namun disisi lain mereka dihadapkan pada tuntutan lingkungan untuk bagaimana berperan menjadi orang dewasa dan disaat yang bersamaan secara kematangan psikososial seorang remaja masih berada pada fase anak dan dewasa. Remaja yang mampu melewati masa transisi dari krisis identitas akan menjadi remaja yang penuh keyakinan dan rasa percaya diri yang tinggi. Ciri-ciri remaja yang berhasil mencapai identitas diri nya adalah sebagai berikut Pertama mereka yang mampu memilih jenis pekerjaan sesui dengan kemampuan dan minatnya, kedua mampu mengambil nilai-nilai pola asuh dari orang tua, dan nilai-nilai dari lingkungan masyarakat kemudian dipakai sebagai nilai-nilai yang diyakini dalam kehidupannya, yang ketiga adalah perkembangan identitas seksual yang adekuat sesuai dengan tahapan usia kematangan psikologisnya. Menurut Ardiyanti 2017 untuk mengembangkan kemampuan mencapai identitas dan melampaui periode kritis maka diperlukan kemampuan-kemampuan sebagai berikut Pertama mampu menemukan pribadinya identitas diri Who Am I?, kedua mengetahui cita-citanya, sudah mengetahui profesi apa yang kelak akan ia geluti, ketiga mampu menunjukkan sikap konsisten untuk tetap fokus dan tidak mudah dipengaruhi lingkungan, keempat mempunyai norma-nornma kehidupan yang diyakini akan membantu mendapatkan cita-citanya, kelima bertanggung jawab menerima resiko yang ditimbulkan. Maka dari itu sedikit banyak kita sebagai orang tua harus mengetahui sampai dimana perkembangan anak-anak kita, jangan sampai pada masa terpenting ini terabaikan. Sebagai guru BK kita juga harus mengetahui sampai tahap mana perkembangan peserta didik kita. Faktor-faktor yang mendasari mereka melakukan mal adaptif yang kita anggap sebagai kenakalan. Yang sebenarnya terjadi adalah kenakalan yang mereka buat adalah imbas dari penyesuaian diri yang tidak terkontrol oleh orang dewasa. Bisa jadi kenakalan tersebut adalah upaya dari remaja untuk mencari perhatian agar mereka diarahkan dan mendapatkan kasih sayang. Setyowanti, Guru di SMK Northward 1 Pabelan Kab. Semarang
orang yang memasuki masa remaja mulai berpikir untuk